whos.amung.us

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Oxsitech.blogspot.com

Masukkan alamat email anda:

Friday, May 11, 2012

Perbandingan File Management Di Linux dan Windows

Apa perbedaan manajemen berkas (file) antara Linux dengan Windows? Saya coba menuliskannya sekilas.
Terlebih dahulu kita lihat apa yang ada di Windows. Jalankan Windows XP. Lalu kita buka program file management yang bernama Windows Explorer. Perhatikan kolom bagian kiri. Secaradefault (keadaan semula) terdapat struktur penataan data-data dalam bentuk folder kuning, simbol layar komputer, dan tong sampah. Coba perhatikan nama-namanya. Paling atas adalah “Desktop” bersimbol papan biru, ada “anaknya” (dibawahnya) empat jenis manajemen file yaitu “My Documents” bersimbol folder kuning, “My Computer” bersimbol monitor, “My Network Places” bersimbol monitor dan globe, dan “Recycle Bin” bersimbol tong sampah.

(klik pada gambar untuk memperjelas)

Saya jelaskan satu-persatu. “Desktop” adalah nama layar utama komputer kita. Lalu “My Documents” adalah tempat kita menyimpan data atau file-file pribadi, serta berbagai konfigurasi layar pribadi kita. Perlu diketahui, dalam Windows XP yang bisa memuat banyak user, diperlukan setting yang berbeda-beda pada masing-masing user. Itu pula yang menyebabkan isi “My Documents” dari setiap pengguna berbeda-beda, walaupun dalam komputer yang sama. Yang berikutnya “My Computer”, isinya bermacam-macam tempat penyimpanan semisal disket, harddisk, dan CD-drive. “My Network Places” berisi file-file milik komputer lain yang bisa kita akses melalui jaringan. Sedangkan “Recycle Bin” isinya data-data atau file-file tidak terpakai (telah dihapus) yang bisa didaur ulang.

Sayangnya gambar penataan yang kita lihat di Windows Explorer ini dapat membuat kita bingung untuk mempelajari struktur penataan file yang sebenarnya. Mungkin karena pihak pembuat Windows ingin mempermudah konsumen untuk pemakaian fitur-fiturnya.
Karena “Desktop” berada di struktur tertinggi, mungkin kita mengira bahwa “Desktop” adalah pusat semua pengendalian sistem. Padahal pusat sistem yang sebenarnya adalah di drive [C:]. Di Windows Explorer ditulis dengan label “Local Disk (C:)” atau “nama_buatan_anda (C:)”. Jadi hirarki yang tertinggi seharusnya bukan “Desktop”, melainkan drive [C:]. Drive [C:] ini adalah tempat system pertama kali di-install dan sebagai pusat sistem operasi. Juga sebagai tempat penginstalasian program-program aplikasi jika memilih opsi default.
My Documents yang terlihat di bawah “Desktop” sebetulnya bertempat di bawah drive [C:]. Coba kita buka struktur My Computer > Local Drive (C:) > Documents and Settings > “nama user kita” > My Documents. Isinya sama dengan My Documents yang di atas kan?!
(Klik pada gambar untuk memperjelas)

Bagi Anda yang pernah belajar sistem operasi DOS, maka hal ini akan mudah Anda pahami. Sebab penataan data di dalamnya hanya terdiri dari drive [A:], [B:], [C:], [D:], dan seterusnya.
Nah, kita pahami saja drive [C:] terlebih dahulu. Insya Allah kita akan lebih mudah memahami struktur file yang ada di Linux.
Drive [C:] berisi direktori-direktori (folder-folder) penting, tiga di antaranya: “Documents and Settings”, “Program Files”, dan “WINDOWS”.
Drive[A:]

Drive[C:]

———>Documents and Settings —–> {file2 setting dan data pribadi users, termasuk administrator}
———>Program Files —–> {file2 program tambahan yang telah diinstalasi}
———>WINDOWS —–> {file2 program dasar bawaan Windows)

Drive[D:]
Drive[E:]

Walaupun perangkat-perangkat penyimpanan data (storage devices) dikendalikan dari [C:], tetapi pembuatnya (Microsoft)menuliskannya sejajar dengan [C:], tidak di bawahnya. Contohnya drive [A:] untuk disket, drive [D:] untuk harddisk partisi/bagian kedua, drive [E:] untuk CD-drive, dan drive [F:] untuk flashdisk.
(Catatan: Untuk huruf pada CD-drive dan flashdisk bisa berbeda-beda tergantung pada hardware komputer Anda.)

Secara manual, penulisan directori di Windows menggunakanbackslash (\). Contohnya apabila kita akan menuliskan direktori Samosir di bawah Documents and Settings, maka penulisannya adalah: C:\Documents and Settings\Samosir\

Di Linux, struktur penataan file-nya berbeda dengan Windows. Struktur tertinggi di Linux adalah “root-directory” yang disimbolkan dengan slash [/], bukan drive [C:\]. Di bawah “root-directory” terdapat direktori-direktori penting, empat di antaranya:
home/, root/, usr/, dan media/.
[/]

—-> home/ ———> {file2 setting dan data pribadi para pengguna (users)}
—-> root/ ———-> {file2 setting dan data pribadi “root-user” (administrator)}*
—-> usr/ ———-> {file2 program aplikasi}
—-> media/ ———-> {file2 akses dari alat penyimpanan (storage devices)}**

 

*(Catatan: ada beberapa distribusi GNU/Linux yang memasukkan direktori user root/ ke bawah direktori home/)
**(Untuk distribusi GNU/Linux yang tidak mengaktifkan storage device secara otomatis, direktori yang sering dipakai adalah mnt/)

HATI-HATI!
Penyebutan “root-directory” berbeda dengan “root” saja. “Root-directory” adalah direktori tertinggi dari sistem komputer. Sedangkan “root” artinya user bernama “root” yang di Windows sering disebut “administrator”.


Perhatikan, direktori tempat mengakses storage devices tidak ditempatkan sejajar dengan “root-directory”[/], tetapi di bawahnya. Kedudukannya dibuat menjadi “anaknya root-directory”, bukan “saudaranya”. Berbeda dengan Windows yang “root-directory”-nya sejajar/setara dengan storage devices. Seolah-olah jabatan [A:\], [D:\], dan [E:\] setara dengan [C:\]

Penulisan direktori-direktori Linux secara manual juga berbeda dengan Windows. Ketika saya ingin menuliskan direktori Samosir di bawah home/ maka saya harus menuliskannya dengan: /home/Samosir/
Garis miring (slash) yang pertama adalah “root-directory”. Garis miring yang kedua mengikuti penulisan direktori home/. Dan garis miring yang terakhir mengikuti penulisan direktori Samosir/. Garis miring di belakang suatu teks selalu menandakan bahwa teks itu adalah nama direktori.

Sebetulnya ada banyak direktori penting di bawah “root-directory” [/], saya hanya menyebutkan empat saja agar memudahkan perbandingan terhadap Windows.

Ubuntu dan keluarganya (termasuk Edubuntu yang saya pakai) adalah distribusi GNU/Linux yang memakai Nautilus sebagai program manajemen file-nya. Tetapi bila kita baca pada nama jendelanya dituliskan sebagai “File Browser”. Di situ terdapat penataan file yang dibuat seperti Windows Explorer. Perhatikan gambar screenshot di bawah ini. Saya menge-klik kolom kiri kepada teks direktori “File System” sehingga berwarna jingga. Lalu perhatikan pada judul jendela yang berwarna merah. Di situ otomatis menampilkan judul: “/ - File Browser”. Itu artinya “File Browser” sedang menampilkan “root-directory” alias slash (/).

Di program manajemen file ini tidak menampilkan struktur direktori “Desktop” seperti yang ada di Windows Explorer. Direktori “File System” (/) bisa diumpamakan drive [C:] di Windows Explorer. Direktori “Home Folder” dapat diserupakan dengan “My Documents”. Sedangkan direktori bernama “1PRIMARY…”, “7DATA…”, “DATA…”, dan “NT”, mereka bisa diserupakan dengan storage device di Windows Explorer seperti [A:], [D:], [E:] dan sebagainya. Kenapa kok storage device-nya namanya aneh-aneh?Ah, itu kan nama buatan saya. Aslinya bukan itu. Kalo gak salah (lupa2 ingat), aslinya “linux1”, “linux2”, “windows1”, dan “windows2”. Bukan “1PRIMARY…”, “7DATA…”, bla bla bla… :)

Demikian sekilas perbedaan manajemen file antara sistem Linux dengan Windows. Mudah-mudahan bermanfaat
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 comments

Post a Comment

Semoga artikel ini bermanfaat, pengguna internet membudayakan meninggalkan komentar pada blog.
Silahkan tinggalkan komentar di bawah ini, saya akan balas jika tidak sibuk.
Dan Please jangan membuat komentar spam, karena pasti segera saya hapus.

Terima Kasih.